Kamis, 06 Agustus 2015

Pesona Wisata Pantai Pangi

      Pantai Pangi terletak sekitar 25 km arah selatan kota Blitar. Dari arah kota, perjalanan akan melintasi jalan naik turun melewati daerah Kademangan, terus ke arah Desa Gawang ke selatan, lanjut ke Pantai Tambak, arah Gua Embul Tuk di desa Tumpak Kepuh. Dari Kantor Desa Tumpak Kepuh lurus ke selatan, melalui jalan selebar 2 meter yang aspalnya sudah terkelupas dan bebatuan tersebar di jalan. Jalan sempit ini harus dilalui sepanjang 3 km.
      Perjuangan untuk mencapai obyek ini belum cukup di situ. Kendaraan harus  berhenti sekitar 500 meter dari garis pantai. Pengunjung harus berjalan kaki melalui jalan tanah yang naik turun. Bagi yang tidak kuat, bahkan harus merangkak sejauh 25 meter dan turun merayap.





Kondisi Akses ke Pantai Pangi

            Rasa lelah saat “merayap” dan “merayap” seakan terbayar begitu melewati jembatan kayu kecil yang menghubungkan jalan setapak ini dengan hutan kecil di tepi pantai. Pemandangannya sungguh mempesona Air dangkal yang jernih, rimbunnya pepohonan di kiri kanan sungai, dan bebatuan di dalamnya sangat menyejukkan mata. Setelah melewati jembatan ini, perjalanan dilanjutkan melalui hutan cemara sejauh 200 meter, begitu turun dan keluar dari hutan kecil ini, pantai nan elok sudah di depan mata.

 Pantai Pangi

         Pantai Pangi menyimpan pesona yang luar biasa, garis pantainya melengkung indah dengan hamparan pasir putih. Di sekitar pantai banyak ditumbuhi pohon cemara laut (lihat lampiran 1) yang berasal dari pihak Dinas Perikanan dan Kelautan yang membuat udara di sekitar pantai tidak terlalu panas. Pengunjung yang enggan turun ke garis pantai dan bermain air masih dapat menikmati pemandangan yang indah dari gubuk kecil di sekitar hutan cemara laut yang rimbun dan teduh. Di area ini juga terdapat camping area yang sering dipakai sebagai tempat perkemahan oleh para pelajar wilayah Blitar dan sekitarnya.
         Sayangnya fasilitas pendukungnya sangat kurang. Listrik belum sampai ke sekitar pantai. Wisatawan yang berkemah harus menyediakan alat penerangan sendiri. Sarana MCK di sekitar pantai pun hanya satu. Selain itu, satu-satunya warung yang menyediakan makanan bagi pengunjung akan tutup pada sore hari.
         Menurut staf kelurahan Desa Tumpak Kepuh, pantai ini belum lama dikenal dan baru ramai dikunjungi sekitar dua tahun lalu. Jalan setapak menuju pantai dibuat oleh masyarakat setempat bergotong royong dengan para nelayan. Pemerintah Desa belum bisa berbuat banyak mengingat terbatasnya anggaran. Sementara Pemerintah Kabupaten Blitar belum mengulurkan bantuan untuk pengembangan daerah ini. Sebenarnya pihak Pemerintah Desa sudah mengajukan proposal perbaikan jalan, namun tinggal menunggu surat keputusan dari pemerintah. Padahal mengingat letaknya yang tidak jauh dari Jalur Lintas Selatan, pantai ini masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Pemerintah Desa juga membuka kesempatan seandainya ada pihak yang ingin bekerja sama untuk mengembangkannya. Hal ini diharapkan dapat membuat obyek ini makin dikenal sehingga semakin banyak wisatawan yang datang.

0 komentar:

Posting Komentar