Selasa, 11 Agustus 2015

Wisata Sejarah Candi Gambar Wetan

             
 Candi Gambar Wetan
Wisata sejarah yang terpendam ini terletak di Desa Gambar Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Candi Gambar Wetan dibuka untuk umum sejak zaman Belanda. Candi Gambar Wetan ini merupakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Dinamakan Gambar Wetan karena letaknya di Desa Gambar bagian wetan/timur. Jarak dari pemukiman warga sekitar 2,5 km. Jalan menuju ke sana masih berupa tanah yang sempit. Daerah sekitarnya berupa perkebunan karet milik perkebunan dari BUMN. Lokasi candi sangat rindang. Terdapat satu pohon pule yang besar dan banyak bunga mawar. Bunga mawar biasanya dipanen oleh pihak perkebunan.  Candi terletak di bagian atas, untuk menuju ke sana terdapat tangga dari batu. Disediakan bangunan kecil untuk istirahat pengunjung dan penjaga candi. Dari atas pengunjung bisa melihat pertambangan pasir di Kali Bladak. Pertambangan di Kali Blabak ini setiap harinya lebih dari 200 truk dalam 24 jam.  Di dalamnya ada sebuah bangunan kecil yang dinamakan Balekambang. Di bagian selatan bawah masih terdapat candi kecil. Sebenarnya banyak candi besar, akan tetapi terpendam oleh pasir danbatuan dari erupsi Gunung Kelud. Petugas mengetahui itu pada waktu melakukan penggalian dan cangkulnya mengenai sisi candi dan ditemukan arca. Penggalian pertama dilakukan pada tahun 1992.  Ada petugas paguyuban pelestari cagar budaya Blitar yang biasa dipanggil Pak Kas. Ia bertugas membersihkan candi.
                Diperkirakan candi ini ada sekitar tahun 1272 M. Candi Gambar Wetan ini sudah pernah disurvey dari pusat. Direncanakan pada tahun 2016 akan dilakukan pembuatan jalan menuju lokasi candi. Kata petugas, pernah ditemukan relief  Werkudara di Dam Sangiran.  Sebelum candi ini diresmikan menjadi situs purbakala oleh pemerintah,banyak orang yang mengambil relief dari Candi Gambar Wetan ini.sebagian dari bagian candi ada yang hilang tertimbun pasir erupsi Kelud ada juga yang diambil orang. Pada zaman Belanda, relief diambil untuk dijadikan pajangan di rumah Direksi Kebesaran. Namun, sekarang, patung relief diambil oleh pihak museum dan dimasukkan ke Trowulan. Tanah sekitar candi tergolong subur, namun sulit untuk mendapatkan air. Biasanya air didapat dari Kali Kuning.

0 komentar:

Posting Komentar